Salah satu adat istiadat Warga Desa Baruh Panyambaran Kecamatan Halong Kabupaten Balangan dalam menangkap ikan dengan cara manantai, istilah manantai Adalah “Menanti/Menunggu” ikan masuk keperangkap berupa jala berbentuk seperti Kantong/karung menggunakan as untuk diturun naikan.
Kegiatan Manantai ini biasanya dibuat saat musim menuju penghujan dan digunakan saat debit air naik menunggu ikan yang berlabuh dari pegunungan walau tak jarang juga saat musim air Sungai surut dengan cara bakadap/gelap gelapan.
Bahan untuk membuat tantaian Adalah bambu atau haur yang ditancapkan ke Sungai kemudian diberi tempat duduk atau menunggu yang lebih tinggi dari debit air saat musim penghujan, biasanya posisi bangunan tantaian berada 1/3 ditengah Sungai dengan diberi kandang untuk mengatur arah Kampar atau pohon pohon yang hanyut tidak menuju jaring atau humbing.
Kaspul salah satu warga Desa Baruh Panyambaran Tidak Pernah absen dari pembuatan tantaian setiap tahun selalu membuat tantaian, walau nantinya saat Sungai meluap dan arus makin deras tantaian bisa hancur terbawa arus karena ada tekanan dari pohon-pohon yang hanyut, tetapi itu menjadi suatu kesenangan atau hobby dalam cara menangkap ikan.
Tradisi manantai sudah turun termurun dilakukan oleh Warga Desa Baruh Panyambaran Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, untuk hasil tangkapan jenis ikan bervariasi tergantung ikan yang masuk ke jaring dan untuk hasil tangkapan bisa menjadi nilai tambah bagi warga Desa Baruh Panyambaran.
Selain Manantai ada juga cara mangkap ikan dengan malunta atau jaring lempar yang berbentuk lingkaran dengan pemberat di tepinya. kegiatan mengkap ikan dengan malunta tidak melalui tebing Sungai tapi menggunakan lanting atau rakit dari bambu dengan Panjang sekitar 50-60 meter yang diposisikan 1/3 dari luas Sungai, tradisi manantai dan malunta ini juga turun temurun dilakukan oleh Masyarakat baruh panyambaran.
